Sebuah survey yang digelar Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia alias KedaiKOPI menghasilkan data bahwa 96,5% rakyat menginginkan agar Kabinet Kerja segera dirombak. Sementara itu hanya 3,5% atau 13 dari total 368 peserta poling yang tidak menginginkan Presiden Joko Widodo merombak kabinetnya.
Dalam poling dengan pertanyaan tunggal, "Kapan waktu yang paling tepat bagi Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet " yang diselenggarakan mulai 1 hingga 6 April 2015 dengan menjaring 368 opini pengunjung publik itu menginginkan Presiden merombak kabinetnya sebelum pertengahan 2015.
"Menariknya, ?16,58% (61 pengunjung) memilih jawaban "terserah presiden yang penting reshuffle." Sebanyak 61 pengunjung tersebut menekankan harus ada reshufle kabinet kendati waktunya mengikuti kebijakan Jokow," ujar pengamat komunikasi dan politik dari Universitas Paramadina sekaligus Juru Bicara KedaiKOPI Hendri Satrio, seperti dirilis Kabar24, Selasa (7/4/2015).
Hendri, mengatakan 16,3% (60 pengunjung) memilih jawaban "reshuffle kabinet setelah pertengahan 2015" dan 4,62% (17 pengunjung) memilih untuk memberikan waktu bagi menteri-menteri Kabinet Kerja hingga 2016. Bila ditelaah lebih jauh, katanya, masyarakat nampaknya ingin Presiden Jokowi segera merombak Kabinet Kerjanya.
"Berbagai alasan bermunculan di berbagai media nasional, mulai dari kekecewaan pendukung, kegaduhan politik, harga bahan pokok yang melambung, bagi-bagi kursi BUMN, pelemahan rupiah hingga program Nawacita, flagship Jokowi-JK semasa kampanye ?yang hanya 10% masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019."